Batal Diakuisisi Mandiri, BTN Pede Bisa Cetak Laba Rp 2 Triliun

Jakarta -PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis kinerjanya tumbuh baik meski tanpa diakuisisi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Tahun ini bank berkode BBTN itu membidik laba Rp 2 triliun akhir tahun ini, naik dari tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.

"Permodalan masih cukup 15,7%, cukup untuk menjangkau kegiatan bisnis, itu masih di atas rata-rata industri perbankan. Untuk menaikkan modal kita melakukan peningkatan laba, tahun ini diperkirakan bisa Rp 2 triliun," ucap Direktur Utama BTN Maryono usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara BTN, Jakarta, Rabu (21/5/2014).


Maryono mengaku, saat ini kondisi likuiditas perseroan masih sehat meskipun secara umum di industri perbankan tengah mengalami pengetatan likuiditas.


Apalagi, jika melihat secondary reserve Bank BTN yang saat ini mencapai lebih dari Rp 12 triliun.


"Likuiditas saat ini kita baik, LDR 100%, kita juga masih ada Rp 12 triliun secondary reserve, ini melampaui standar yang ditetapkan regulator jadi sangat aman," tegasnya.


Maryono menyebutkan, di semester I-2014 pihaknya memperkirakan bisa meningkatkan aset tumbuh 17%, kredit 20%, dan DPK 17%. Sementara NPL dijaga di angka 3%.


Hingga Maret 2014, NPL Nett perseroan mencapai 3%, khusus untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP) kredit macetnya sebesar 1,5%. Maryono berjanji, di akhir tahun angka kredit macet BTN bisa ditekan di angka 2,6%.


"Ke depan pencapian target akan tetap menerbitkan obligasi dan akan melakukan sekuritisasi dan akan kita tentukan waktu yang paling tepat, obligasi pertama Rp 2 triliun, sekuritisasi Rp 1-2 triliun, ini langkah-langkah untuk antisipasi kondisi likuiditas sehingga jadi bank yang sehat," pungkasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!