Mana yang Lebih Cocok, 'Tol' Jokowi atau Prabowo?

Jakarta -Dua calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo melemparkan visi dan misi di bidang transportasi. Jokowi mengusulkan konsep transportasi tol laut atau pendulum nusantara sedangkan capres lainnya yakni Prabowo mengusung tol atas laut di pesisir utara Pulau Jawa. Infrastruktur transportasi tersebut masuk di dalam visi dan misi capres periode 2014-2019 untuk memangkas biaya logistik nasional.

Konsep tol laut Jokowi merupakan sistem pelayaran menggunakan kapal besar yang setiap hari berkeliling di pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port sedangkan tol versi Prabowo dibangun untuk mendukung transportasi darat seperti tol atas laut Bali.


Bagaimana kelebihan visi dan misi masing-masing capres di sektor transportasi?

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Harry Boediarto menjelaskan 2 jenis infrastruktur transportasi yang diusung capres tersebut memang tidak bisa setara jika dibandingkan namun dari kajian yang pernah dilakukan, ternyata angkutan laut untuk jarak tertentu yang paling efisien.


"Cara membandingkannya harus yang setara, hasil penelitian di Jepang, Inggris dan Amerika pada jarak tertentu angkutan laut adalah yang paling efisien karena daya angkut besar," kata Harry kepada detikFinance, Sabtu (24/5/2014).


Selain lebih efisien, kapasitas angkut moda laut lebih besar dan konsumsi BBM lebih sedikit dibandingkan moda darat.


"Emisi gas buang kecil, daya serap energi (fuel) efisien dibandingkan dengan moda darat. Saat ini moda darat sudah menghasilkan emisi gas buang terbesar dibandingkan moda lainnya, konsumsi fuel yang besar, dan lain-lain," sebutnya.


Harry menyebut skema tol laut atau pendulum nusantara lebih relevan dibangun dan dijalankan untuk memangkas ongkos logistik. Pasalnya Indonesia merupakan negara berbasis kepulauan.Next


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!