Penyaluran BBM di Atambua Aman, SPBU Buka Sampai Malam

Jakarta -PT Pertamina (Persero) menyatakan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih aman. BBM ini disalurkan melalui empat SPBU.

"Di Atambua terdapat 4 SPBU yang beroperasi. Untuk saat ini tidak ada kelangkaan BBM baik Premium maupun Solar di wilayah Atambua dan tidak ada pengurangan alokasi BBM dari Pertamina," kata manajemen Pertamina dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikFinance, Sabtu (24/5/2014).


Dari pantauan Pertamina, stok BBM di SPBU Atambua juga masih sangat cukup dengan volume sebagai berikut (data per 23 Mei pukul 21.00 WITA):



  • SPBU 54.857.01: Premium 7,4 KL dan Solar 8 KL

  • SPBU 54.857.03: Premium 12 KL dan Solar 7 KL

  • SPBU 54.857.04: Premium 6.8 KL dan Solar 32 KL

  • SPBU 54.857.06: Premium 25 KL dan Solar 14 KL




Hari ini, Pertamina melakukan pengiriman BBM ke SPBU yang disebutkan di atas tadi dengan rincian:

  • SPBU 54.857.01: Premium 20 KL dan Solar 10 KL

  • SPBU 54.857.03: Premium 10 KL dan Solar 5 KL

  • SPBU 54.857.04: Premium 25 KL dan Solar 35 KL

  • SPBU 54.857.06: Premium 15 KL dan Solar 10 KL




"SPBU di wilayah Atambua mendapatkan suplai dari Terminal BBM Atapupu dan pengiriman BBM dilakukan setiap hari. Untuk distribusi hingga saat ini juga berjalan lancar dan dari stok SPBU di atas, penyaluran BBM di wilayah Atambua sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Pertamina juga membantah pernyataan Nyoman Ary Dharma, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Atapupu, yang menyebut SPBU di perbatasan Timor Leste dan Indonesia itu hanya buka sampai jam 12 siang.


"Seluruh SPBU beroperasi normal dan tidak benar hanya buka sampai setengah hari saja, dari hasil pengecekan kami ke lapangan, SPBU rata-rata buka hingga malam (pukul 19.00-20.00 waktu setempat). Tutup di jam itu pun karena di jam tersebut sudah sangat sepi pembeli," ujarnya.


Pertamina mengimbau kepada seluruh masyarakat Atambua untuk ikut mengawasi distribusi BBM agar sesuai dengan peruntukkannya, khususnya di wilayah perbatasan dengan Timor Leste mengingat adanya perbedaan harga yang cukup tinggi dengan harga BBM di Timor Leste.


"Jika masyarakat menemukan indikasi penyimpangan BBM Subsidi dapat melaporkan ke Contact Pertamina nomor 500 000," ucapnya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!