PGN Bangun Infrastruktur Gas di Jateng Senilai Rp 11 Miliar

Jakarta -PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) memulai proyek klusterisasi Compressed Natural Gas (CNG) Kawasan Industri Tambak Aji, Semarang. Klusterisasi CNG ini merupakan bagian dari infrastruktur gas bumi terintegrasi Jawa Tengah yang groundbreaking-nya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.

CNG Clustering adalah fasilitas CNG yang dihubungkan dengan jaringan pipa distribusi sebagai penunjang yang akan menghubungkan dengan pelanggan. Model ini merupakan terobosan PGN dalam upaya percepatan penggunaan gas bumi di Jawa Tengah.


Saat ini calon pelanggan masih mengkonsumsi energi HSD solar, kayu bakar, dan batubara. Nantinya mereka akan menggantinya dengan gas bumi yang lebih ramah lingkungan.


Rencananya, pasokan penyaluran gas dengan CNG ini akan disalurkan kepada pelanggan industri di wilayah Tambak Aji serta rumah tangga di perumahan Kliwonan dan Wahyu Utomo. Pasokan CNG akan diangkut dengan truk 40 kaki berkapasitas 4.000 kaki kubik.


Pasokan CNG akan disalurkan melalui PRS (Pressure Reducing Station) yang terhubung dengan pelanggan melalui jaringan pipa sepanjang 5.150 meter. Dengan potensi awal konversi ke gas bumi sebesar 710 ribu kaki kubik per hari yang setara lebih dari 600 kilo liter per bulan pemakaian solar, maka pelanggan dapat menghemat biaya energinya lebih dari Rp 50 miliar per tahun.


“Dalam tahap awal ini, sebelum 17 Agustus 2014 kami targetkan gas sudah dapat dinikmati di Jawa Tengah yaitu di kawasan Tambak Aji. Kami memerlukan dukungan para pihak terkait agar tujuan ini dapat terealisasi tepat waktu,” ujar Edy Sukamto, Manager Area PGN Semarang, seperti dikutip dari siaran resmi perseroan, Minggu (25/5/2014).


Biaya investasi pengerjaan konstruksi klusterisasi CNG beserta pemasangan pipanya adalah sebesar Rp 11 miliar.


Pembangunan infrastruktur distribusi gas bumi di wilayah Jawa Tengah dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I yakni wilayah Kendal–Semarang–Demak. Tahap II Semarang–Ungaran, dan tahap III akan melalui wilayah Pekalongan–Kudus–Solo Raya. Total panjang pipa yang akan dibangun sekitar 350 km.


Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi domestik dan peningkatan pemerataan akses masyarakat terhadap gas bumi. Realisasinya sangat mendesak mengingat Jawa Tengah diperkirakan mengalami krisis energi pada 2017, sehingga harus diantisipasi sedini mungkin.


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!