SPBU Langka, Beli Premium di Sini Rp 10.000/Liter

Wini -Warga Indonesia di perbatasan dengan Timor Leste tidak bisa merasakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) seutuhnya. Sebab, warga harus membeli BBM bersubsidi Rp 10.000/liter atau hampir sama dengan pertamax. Kenapa?

Ini dikarenakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersedia sangat jauh dari perbatasan. Seperti pada pusat kabupaten Timor Tengah Utara, hanya ada 1 SPBU resmi yang menjual premium dan solar, masing-masing Rp 6.500 dan Rp 5.500.


Sementara lokasi perbatasan seperti Wini dan Napan itu berjarak sekitar 100 km dari pusat kabupaten. Sehingga BBM lebih banyak dibeli dari pengecer yang berjejeran di pinggir jalan.


"Kalau di sini harga premium itu per liter Rp 10.000. Soalnya mau ke kota, Keva itu jauh sekali. Jadi kita beli eceran saja," kata petugas Bea Cukai Nikodemus di Wini, NTT, Jumat (23/5/2014)


Kondisi serupa juga terjadi di wilayah perbatasan Metamauk, yang berjarak sekitar 120 km dari pusat kabupaten Malaka. BBM jenis premium juga harus dibeli Rp 10.000/liter.


"Biasanya itu kan penjual itu membeli BBM pakai mobil terus dituang lagi, terus diisi lagi, dibawa kes ini baru dijual," sebutnya.


Menurut Nikodemus, warga di sini sudah terbiasa dengan harga BBM tersebut. Makanya bila ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM tidak akan terlalu berefek untuk masyarakat.


"Kalau dihapus (subsidi) juga sepertinya sama saja. Harganya sudah hampir sama dengan Pertamax," kata Nikodemus.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!