Tekanan Ekonomi Domestik Mereda

Jakarta -Tekanan di perekonomian domestik tahun ini dinilai mereda dibandingkan tahun lalu. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator yang terus menunjukkan perbaikan.

Demikian dikatakan Menteri Keuangan Chatib Basri saat Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Kompleks DPR/MPR/DPD, Jakarta, Rabu (21/5/2014).


"Terkait nilai tukar, tahun lalu tekanan ekonomi kita jauh lebih tinggi dari yang kita hadapi sekarang terutama," kata Chatib.


Dia menyebutkan, nilai tukar rupiah awal 2014 masih berada di kisaran angka Rp 12.300-Rp 12.400 per dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga masih di level 4.300 poin.


Saat ini, nilai tukar rupiah ditutup di angka Rp 11.520 per dolar AS. IHSG pun telah meleset ke level 4.900 poin.


"Yield bond kita dulu 9%, sekarang sudah turun menjadi 7,9%," ucap Chatib.


Menurut Chatib, pemulihan yang dialami Indonesia pun sudah diakui oleh dunia. "Mata uang rupiah merupakan second best currency di antara negara di Asia. Stock market juga kedua terbaik di ASEAN, sudah naik 19%," paparnya.


Selain itu, lanjut Chatib, neraca perdagangan juga terus membaik bahkan sudah mencatatkan surplus. "Neraca perdagangan hanya sekali defisit yaitu pada Januari 2014, selebihnya surplus," tuturnya.


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!