BI Dorong Peningkatan Produksi Batik di Banyumas

Banyumas -Batik memiliki potensi besar sebagai penyangga perekonomian rakyat, oleh karena itu Bank Indonesia (BI) terus mendorong peningkatan produksi batik yang merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang memiliki daya saing tinggi.

"Batik asli Indonesia dan kita pasti punya daya saing karena kita punya keahliannya, sehingga Bank Indonesia mendorong agar masyarakat bisa meningkatkan produksinya," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, usai meresmikan galeri batik "Pring Mas" di Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (24/5/2014).


Menurut dia, produksi batik di Desa Papringan ini juga bisa semakin berkembang dan lebih baik, bahkan bisa menunjang kegiatan pariwisata atau sebaliknya pariwisata dikembangkan dan industri batik akan berkembang dengan baik. Ini karena Desa Papringan berada di tepi Sungai Serayu dan dapat dikembangkan untuk kegiatan seperti lomba dayung dan bersepeda dengan melewati daerah tersebut. Dengan begitu produksi sentra batik di Desa Papringan bisa terus meningkat.


"Kedepan harus bisa dikembangkan, jadi tidak hanya Bank Indonesia, tapi upaya bersama bersama Pemda dan masyarakat setempat, dan ini bisa dijadikan suatu paket pariwisata, sehingga produksinya batiknya bisa terus meningkat," jelasnya.


Kelompok pengrajin batik "Pring Mas" di Desa Papringan sendiri merupakan mitra binaan binaan Kantor Perwakilan BI Purwokerto melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Bank Indonesia masuk ke area ini untuk mendorong pemerintah daerah, mendorong masyarakat setempat agar bisa melihat potensinya dan kemudian mengembangkan potensinya seprti Batik Papringan.


Sementara menurut Ketua kelompok pengrajin batik "Pring Mas" Siarmi mengatakan sangat senang dengan adanya bantuan dari Bank Indonesia untuk mengembangkan batik asli Banyumas yang ada di Desa Papringan. Kedepan dia berharap, batik papringan bisa lebih dikenal kemasyarakat luas.


"Inginnya batik ini terus berkembang dan jangan hanya di sini, kalau bisa keluar daerah, Nila perlu bisa sampai keluar negeri," jelas Siarmi mengungkapkan di Desa Papringan terdapat sekitar 300 pengrajin batik.Next


(arb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!