Prabowo dan Jokowi Janji Bangun Infrastruktur, Bisakah Atasi Masalah Lahan?

Jakarta -Para calon presiden-wakil presiden telah menyerahkan visi dan visi mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memberi judul visi dan misi mereka Agenda dan Program Nyata untuk Menyelamatkan Indonesia. Sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla menamai dokumen visi dan misi mereka sebagai Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian.

Salah satu poin dalam visi dan misi kedua pasangan ini adalah upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Sebagai informasi, Bank Dunia mencatat Indonesia berada di peringkat ke-85 dari 155 negara dalam hal infrastruktur.


Peringkat Indonesia bahkan tidak lebih baik dibandingkan Vietnam yang berada di rangking 72. Apalagi dengan Singapura yang menduduki posisi runner up.


Soal infrastruktur, Jokowi-JK punya sejumlah program. Di antaranya adalah membangun jalan baru sepanjang 2.000 km. Selain itu, Jokowi-JK juga berjanji akan memperbaiki jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.


Jokowi-JK juga berjanji membangun 10 pelabuhan baru dan merenovasi yang lama. Selain pelabuhan, ada pula rencana membangun 10 bandara baru dan memperbaiki yang sudah ada.


Sementara Prabowo-Hatta punya program yang tak kalah mentereng. Duet ini menjanjikan pembangunan 3.000 km jalan raya dan 4.000 km rel kereta api. Ada pula pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, listrik, dan telekomunikasi.


Prabowo-Hatta juga mewacanakan pemindahan ibu kota agar pembangunan bisa lebih merata. Jalan tol atas laut di Pantura juga menjadi program pasangan ini.Next


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!