'Tol' Laut Jokowi Bisa Berjalan Jika Seluruh Pelabuhan Sudah Modern

Jakarta -Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengembangkan konsep 'tol' laut tanpa jalan melainkan dengan kapal besar yang setiap hari berkeliling dari Sabang Sampai Merauke.

Keunggulan konsep ini lebih pada tidak diperlukannya lahan sehingga bisa menghemat anggaran untuk pembebasan lahan. Namun demikian, bukan berarti tanpa tantangan.


Ekonom Senior Standar Chartered Bank, Fauzi Ichsan mengatakan, tantangan utama konsep 'tol' laut yang akan dikembangkan Jokowi terletak pada penyediaan infrastruktur pendukung.


"Pelabuhannya harus dimoderinsasi dulu, supaya kapal itu merapat dan berangkatnya tidak terlalu lama. Selain itu armadanya juga harus diperbaiki," kata Fauzi saat dihubungi detikFinance, Sabtu (24/5/2014).


Untuk dapat melakukan moderenisasi pelabuhan tersebut, kata Fauzi, juga bukan perkara murah sehingga diperlukan perencanaan yang lebih jelas terkait skema pembiayaan untuk memuluskan proses tersebut.


"Harus dijelaskan juga pembiayaannya seperti apa? Apakah akan dari APBN atau kah dari Swasta. Ini harus dijelaskan juga," kata dia.


Fauzi sendiri melihat prospek yang positif dari rencana pengembangan 'tol' laut ala Jokowi ini mengingat hal ini bukanlah wacana baru di dunia kelautan Indonesia.


Untuk itu perlu dilakukan uji kelayakan ulang untuk mengetahui sejauh mana konsep ini dapat dilanjutkan dan sejauh mana hambatan-hambatan yang dihadapi proyek pendahulunya dapat diatasi.


"Yang terpenting harus ada uji kelayakan dulu, supaya kalau pun mau melibatkan swasta, mereka tahu hitungnannya seperti apa?" ungkapnya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!