Impor Garam dan Kakao Turun Drastis

Jakarta -Impor garam turun cukup signifikan pada Maret 2014 dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat garam impor yang masuk sebanyak 123.876 ton atau US$ 5,5 juta. Sementara Februari adalah 218.131 ton atau US$ 9,4 juta.

Demikianlah data laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Senin (5/5/2014).


Asal garam impor paling besar adalah dari Australia yaitu 76.386 ton atau US$ 3,5 juta. Kemudian India dengan 47.250 ton atau US$ 1,9 juta, Selandia Baru 48 ton atau US$ 20 ribu, Jerman 18 ton atau US$ 15 ribu, dan negara-negara lainnya secara total 174 ton atau US$ 25 ribu.


Selain garam, kakao pun mengalami hal serupa. Impornya turun dari Februari yang sebesar 8.236 ton atau US$ 23,7 juta menjadi 4.581 ton atau US$ 13,3 juta pada Maret.


Impor kakao kebanyakan berasal dari negara-negera Afrika. Di antaranya dari Pantai Gading dengan volume 1.175 ton atau US$ 3,4 juta, Ghana 600 ton atau US$ 1,9 juta, dan Kamerun 551 ton atau US$ 1,4 juta


Kakao juga diimpor dari Ekuador sebanyak 1.125 ton atau US$ 3,2 juta, Papua Nugini 1.080 ton atau US$ 3,1 juta, dan negara-negara lainnya 49 ton atau US$ 151 ribu.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!