Rumah Subsidi Baru Terserap 9% dari Target

Jakarta -Di tengah belum adanya kepastian pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap penjualan rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dalam 4 bulan pertama 2014, penjualan rumah subsidi masih ada meskipun serapannya relatif rendah masih di bawah 10% dari target.

Penyaluran kredit rumah subsidi FLPP hingga April baru terserap 5.237 unit senilai Rp 291 miliar. Masih jauh dari target yang mencapai 57.792 unit atau hanya 9%.


Deputi Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo mengatakan selain 5.237 unit, sudah ada proses penyaluran sebanyak 14.055 unit rumah.


"FLPP sampai April 2014 yang sudah terbayar 5.237 unit, yang dalam proses pembayaran 14.055 unit," kata Sri kepada detikFinance, Kamis (8/5/2014).


Dikatakan Sri, kendalanya adalah kurang pasokan dari pengembang. Pengembang belum mau mengeluarkan pasokan rumahnya karena harga baru belum diputuskan pemerintah termasuk soal pembebasan PPN untuk konsumen.


"Target tahun 2014 berdasarkan dana FLPP yang tersedia pada tahun 2014 itu 57.792 unit. Kendalanya adalah terbatasnya pasokan rumah dari pengembang," lanjutnya.


Sebagai gambaran, penjualan rumah subsidi hingga akhir Januari-November 2013 terserap 85.673 unit atau hanya 70% dari target 2013 sebanyak 121.000 unit dengan nilai Rp 6,9 triliun.


Sedangkan di tahun sebelumnya, dari Januar-Desember 2012, dari target 133.000, realisasi penyaluran kredit hanya 59.112 atau hanya 44,44% dengan nilai transaksi Rp 2,679 triliun.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!