Impor Turun, Defisit Transaksi Berjalan Menyusut

Jakarta -Bank Indonesia (BI) merilis angka transaksi berjalan Indonesia. Pada kuartal I-2014, transaksi berjalan masih mengalami defisit sebesar US$ 4,2 miliar atau 2,06% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini mengecil dibandingkan yang terjadi kuartal sebelumnya, yaitu US$ 4,3 miliar atau 2,12% PDB.

"Perbaikan ini bersumber dari penurunan impor barang dan berkurangnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan," kata Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi BI seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Jumat (9/5/2014).


Impor non migas, lanjut Peter, masih terkontraksi mengikuti moderasi permintaan domestik. Namun surplus neraca perdagangan non migas kuartal I-2014 lebih rendah daripada kuartal sebelumnya, karena ekspor non migas tumbuh negatif akibat melemahnya permintaan global serta pengaruh temporer kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah.


"Impor migas juga terkontraksi lebih dalam mengikuti pola konsumsi BBM yang lebih rendah pada awal tahun. Namun ekspor migas yang juga tumbuh negatif seiring turunnya produksi minyak menyebabkan defisit neraca perdagangan migas meningkat," kata Peter.


Sementara penurunan defisit neraca jasa disebabkan oleh berkurangnya pengeluaran jasa transportasi, mengikuti turunnya impor barang, dan pengeluaran jasa travel seiring turunnya jumlah penduduk Indonesia yang bepergian ke luar negeri pasca berakhirnya musim haji dan masa liburan akhir tahun.


Dalam periode yang sama, defisit neraca pendapatan juga menyusut, terutama akibat berkurangnya pembayaran bunga utang luar negeri sesuai jadwalnya.


Di sisi lain, membaiknya kondisi fundamental ekonomi Indonesia mendorong tingginya minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. Transaksi modal dan finansial pun mengalami surplus sebesar US$ 7,8 miliar. Total aliran masuk dana asing tercatat meningkat dari US$ 10,5 miliar pada kuartal IV-2013 menjadi US $12,3 miliar pada kuartal I-2014, terutama pada instrumen portofolio.


Surplus transaksi modal dan finansial juga bersumber dari aliran masuk investasi langsung asing yang masih kuat dan tercatat pada level yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya.


Perbaikan transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan finansial menyebabkan secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2014 mencatat surplus sebesar US$ 2,1 miliar.







(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!