Vice President Corporate Communication Ridha Ababil mengatakan, masih minimnya volume gas yang dimanfaatkan oleh rumah tangga lantaran penggunaannya baru sebatas untuk memasak saja.
"Rumah tangga itu kecil volumenya, karena kan paling pemakaiannya baru untuk masak saja," kata Ridha dalam Site Visit FSRU Lampung, Sabtu, (10/5/2014).
Untuk itu, dirinya berharap, Pemerintah dapat mendorong peningkatan pemanfaatan sumber energi gas ini dengan memberikan insentif-insentif kepada produsen kendaraan untuk mau melengkapi produknya dengan teknologi yang memungkinkan dapat mengkonsumsi gas sebagai bahan bakarnya.
"Sekarang kan kendalanya orang gak mau pasang converter kit karena asuransi tidak mau menanggung dan sebagainya. Jadi solusinya harus dari pabrik mobilnya itu bikin mobil dengan tangki gas. Pemerintah. Harus kasih insentif untuk itu," kata Ridha.
Dengan adanya insentif tersebut, diharapkan peralihan bahan bakar dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) dapat diterapkan lebih cepat karena kendaraan-kendaraan yang diproduksi sudah bisa menggunakan gas sebagai sumber energinya.
Dengan diproduksinya kendaraan-kendaraan dengan kemampuan untuk mengkonsumsi gas, maka diyakini penggunaan gas oleh rumah tangga juga dapat meningkat. Yang artinya secara bisnis akan lebih menarik untuk dikembangkan.
"Pengguaan gas rumah tangga bisa lebih besar. Misalnya mereka bisa isi gas untuk mobilnya di rumah. Kan jadi lebih tinggi lagi konsumsi rumah tangga," tutur dia.
Dalam catatannya Ridha mengatakan, meskipun jumlah pelanggan PGN didominasi oleh rumah tangga, namun secara volume penggunaannya masih sangat lah kecil.
"Secara volume, rumah tangga itu konsumsinya kurang dari 2 persen. Jadi masih sangat kecil," tandasnya.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
