Ingin Tembus Eropa, Pengusaha Sawit Berharap ke Presiden Baru

Jakarta -Indonesia merupakan produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia. Tapi sayangnya produk ini banyak mendapat penolakan, sehingga belum bisa merambah kawasan Eropa.

Perusahaan kelapa sawit dalam negeri, PT BW Plantation Tbk (BWPT) menggantungkan harapan terhadap presiden terpilih nanti untuk bernegosiasi. Meskipun sebenarnya pemerintah saat ini sudah berupaya keras.


"Semoga presiden baru nanti bisa. Pemerintah sekarang sudah berupaya bernegosiasi, terus dijelaskan secara g to g dengan Eropa. Sudah baik sekali," kata Direktur dan Corporate Secretary BWTP Kelik Irwantono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/5/2014).


Menurutnya, ini adalah persoalan kompetisi antara produk Indonesia dengan yang tengah dikembangkan di Eropa.


"Saya bilang lebih kepada serangan. Kita sudah ramah lingkungan, sudah ada standar. Mungkin karena itu lebih kepada kompetisi, potensi biodiesel juga mereka lakukan," jelasnya.


Awal Maret 2014, CPO asal Indonesia kembali diserang oleh Uni Eropa yang gencar melakukan kampanye hitam mulai dari isu lingkungan hingga kesehatan.


Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengungkapkan, kampanye hitam yang dilakukan Uni Eropa tidak dilakukan baru-baru ini saja. Sawit Indonesia mulai diserang isu tidak sedap sejak 1980.


Menurut Fadhil kampanye hitam yang sering dilakukan biasanya terkait dengan isu kesehatan dan lingkungan. Umumnya serangan kampanye hitam dilakukan oleh lembaga swadaya masyarat, bukan negara.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!