Meski demikian, belum saatnya berpesta. Sebab ada berbagai risiko yang harus dihadapi hingga akhir tahun, terutama untuk bahan pangan.
"Kita harus tetap hati-hati. Pada konteks ini waktunya belum tepat untuk kita berpesta, karena masih banyak risiko yang mengancam inflasi," tegas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di kantor BI, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Bahan pangan, lanjut Perry, merupakan komoditas yang sangat sensitif di Indonesia. Ke depan, ada potensi tekanan harga pangan sebagai dampak dari el nino yang menyebabkan musim kemarau panjang.
Oleh karena itu, bukan perkara mudah untuk mempertahankan inflasi seperti target BI yaitu 4,5% plus-minus 1. "Risiko-risiko itu masih ada. Jadi pesan kita, memang untuk inflasi itu harus tetap dicermati," jelasnya.
Pada April 2014, tercatat terjadi deflasi 0,02% (mtm). Ini didorong oleh penurunan harga pangan yang tajam, terutama pada beras dan aneka holtikultura seiring dengan musim panen.
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
