Orang Kaya Tiongkok, Senang Kompetisi Tapi Kikir

Jakarta -Perekonomian Tiongkok telah mempesona dunia dalam beberapa dekade terakhir. Pertumbuhan ekonomi dua digit bukan barang baru bagi Negeri Tirai Bambu. Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Tiongkok memang melambat tetapi tetap yang terbaik di dunia.

Pada kuartal I-2014, ekonomi Tiongkok tumbuh 7,4 persen. Ini merupakan yang terendah dalam 18 bulan terakhir. Meski belum mencapai dua digit, belum ada negara yang mampu menyamai tingkat pertumbuhan ini.


Tiongkok punya banyak perusahaan kelas dunia yang bergerak di berbagai sektor mulai dari migas sampai teknologi informasi. Beberapa contohnya antara lain Sinopec, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), China Telecom, Lenovo, Alibaba, dan sebagainya.


Tidak heran Tiongkok menelurkan banyak miliuner kelas dunia. Menurut Forbes, ada 152 orang Tionghoa yang masuk daftar orang-orang terkaya di bumi. Hanya kalah dari Amerika Serikat yang menempatkan 492 orang.


"Orang-orang kaya ini biasanya tinggal di wilayah timur yang lebih maju. Daerah barat memang masih tertinggal,” kata Zhong Dajun, direktur Beijing Dajun Economy Observer Institute seperti dikutip dari CNN.


Salah satu miliuner Tiongkok, Zong Qinghou, berbagi cerita mengapa negaranya bisa begitu banyak melahirkan orang tajir. “Kami tidak takut untuk berkompetisi. Untuk bisa memenangi kompetisi, Anda harus terus berinovasi,” katanya seperti dilansir kantor berita BBC.


Namun, banyaknya miliuner di Tiongkok bukan berarti negara ini baik-baik saja. Masalah utama yang terjadi adalah jurang ketimpangan antara si kaya dan si miskin semakin jauh.Next


(hds/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!