Direktur utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus Priyanto mengatakan selama menunggu tuntasnya proses pembebasan lahan, pihaknya hanya melakukan pekerjaan persiapan saja.
"Kita bekerja tidak langsung. Jadi kita melakukan pekerjaan persiapan seperti bongkar-bongkar (bangunan di lahan yang sudah dibebaskan). Itu (bongkar-bongkar) sudah kita lakukan," kata Tri di lokasi pencanangan proyek, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Menurut Tri pengerjaan konstruksi belum bisa dilakukan walaupun proses pembongkaran bangunan sudah selesai. Tri menambahkan ada beberapa persiapan lain yang harus dilakukan perseroan.
"Setelah bongkar-bongkar ada pengukuran jalan, kemudian butuh kantor lapangan, dan juga menyelidiki tanahnya seperti apa. Sehingga kita membangun konstruksi sesuai kondisi tanah," katanya.
Ia berharap pembebasan lahan dapat dilakukan lebih cepat. Saat ini, pembebasan lahan masih 75% atau tersisa 25%. "Kita harapkan dalam waktu tiga bulan tanah sudah 100%, sehingga kita tinggal kebut," tandasnya.
Namun Tri tak bisa menjamin apakah waktu tiga bulan cukup untuk melakukan pembebasan sisa lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan tahap pertama jalan tol yang menghubungkan Antasari (Jakarta)-Sawangan (Depok).
"Pembangunan fisik ada ilmunya, perkiraan ilmiah kita 18 bulan selesai setelah pembebasan lahan selesai. Tapi kalau pembebasan lahan kan itu nggak ada ilmunya. Jadi kita nggak bisa patok kapan kapannya," katanya.
Pembebasan lahan tahap pertama tol mencapai 75% dari total 12 Km untuk rute Antasari-Sawangan.
Proyek tol Antasari-Depok pembangunannya dibagi dalam dua seksi. Pembangunan seksi I yaitu ruas Antasari-Sawangan sepanjang 12 Km, mencakup seksi IA sepanjang 6,85 Km (Antasari-Krukut), seksi I B sepanjang 6,3 Km (Krukut-Sawangan). Kemudian Seksi II, ruas Sawangan-Bojonggede sepanjang 9,5 Km.
(hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
