IHSG Diprediksi Bisa Melemah

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu anjlok hingga 91 poin setelah investor asing memutuskan untuk menjual bersih setelah selama ini tanam uang di pasar modal dalam negeri. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (30/5/2014), IHSG anjlok 91,670 poin (1,84%) ke level 4.893,908. Sementara Indeks LQ45 jatuh 24,121 poin (2,84%) ke level 824,551.


Dua indeks utama di bursa Wall Street, AS, yaitu Dow Jones Industrial Average dan S&P 500, menutup akhir pekan dengan hasil cemerlang. Keduanya mencetak rekor baru.


Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,43 poin (0,11%) ke level 16.717,17. Ini 2 poin di atas rekor sebelumnya.


Sementara Indeks S&P 500 naik 3,54 poin (0,18%) ke level 1.923,57. Indeks ini mencetak rekor dalam 2 hari berturut-turut. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq turun 5,33 poin (0,13%) ke level 4.242,62.


Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak melemah. Aksi jual investor asing diprediksi bisa membawa IHSG ke zona merah.


Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:



  • Indeks Nikkei 225 melonjak 235,40 poin (1,61%) ke level 14.867,78.

  • Indeks Straits Times naik 6,71 poin (0,20%) ke level 3.302,56.




Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas

IHSG pada perdagangan terakhir pekan lalu ditutup melemah sangat signifikan. Indeks tercatat turun -1,84% dipicu oleh berita negatif dari luar dan dalam negeri. GDP AS yang melemah-1% menjadi katalis negatif bagi bursa regional, di mana sebelumnya pasar mengekspektasikan perekonomian global akan pulih seiring dengan beberapa data makro ekonomi dari AS dan China yang pekan sebelumnya membaik. Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) memprediksi peningkatan impor akan menyebabkan neraca perdagangan April 2014 akan mengalami defisit. Gubernur BI, Agus Martowardojo, menjelaskan bahwa ada tekanan terhadap neraca perdagangan terkait persiapan jelang puasa dan Lebaran. Hari ini kami proyeksikan indeks masih akan berlanjut melemah. Kisaran support-resistance 4.850-4.910.

Waterfront Securities

IHSG pada perdagangan Jumat 30 Mei 2014 ditutup melemah 1,84% pada level 4893. Pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Sedangkan sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net sell Rp 642,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup menguat tipis setelah data personal spending AS bulan April turun 0,1%, lebih buruk dibandingkan estimasi yang naik 0,2% dan dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1%. Sedangkan data personal income sesuai estimasi, tumbuh 0,3%. Data Michigan Sentiment untuk bulan Mei naik pada level 81,9, lebih baik dibandingkan estimasi 81,4. Pada pekan ini, pasar akan mencermati data ekonomi penting AS yang cukup banyak dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya ISM index, construction spending, factory orders, auto sales, ADP Employment change, trade balance, ISM service, Fedâ 셲 Beige Book, nonfarm payrolls dan unemployment rat e. Selain itu pasar juga akan menantikan hasil pertemuan ECB pada pekan ini yang diharapkan akan merilis kebijakan moneter yaitu menurunkan suku bunga dalam rangka menahan ancaman potensi deflasi di area euro. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak cenderung melemah. IHSG bergerak pada kisaran level 4865 - 4930. Rekomendasi: TLKM, PTPP, INDF, SIDO, MNCN, BSDE.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!