Namun kadang ada dolar AS yang dibeli pedagang valas dengan harga lebih rendah dari kurs yang ditentukan. Maka dari itu, ada baiknya masyarakat yang hendak menukar valas mengetahui trik-triknya terlebih dahulu.
Ayu, salah satu petugas penukaran valas di PT Ayu Masagung Money Changer yang berlokasi di Jakarta Pusat menyebutkan, ada perbedaan harga beli yang ditetapkan untuk uang dengan kondisi fisik yang sudah rusak.
"Kalau rusak, misalnya sobek atau lainnya, kita tetap terima, tapi lihat kondisi. Rusak, atau sobek, kita terima tapi harganya pasti beda dengan yang masih sempurna. Berapa bedanya kita lihat bareng, jadi dibawa saja uangnya ke sini nanti ada penialaian dari kita," kata Ayu.
Faktor lain yang mempengaruhi harga beli, lanjut Ayu adalah usia dari uang itu sendiri. Alasannya, berhubungan dengan nilai tukar saat mata uang pada periode tertentu di cetak.
"Uang baru dan uang lama ada bedanya. Biasnya kita beli bedanya sekitar 100 poin. Jadi kalau yang lama kita hargai pasti lebih murah. Tergantung usianya juga," tutur dia.
Seperti diketahui, nilai tukar dolar AS terus menguat terhadap rupiah. Hal ini mendorong minat masyarakat untuk berburu mata uang negeri Paman Sam ini.
"Justru makin tinggi nilai dolarnya, malah makin banyak yang cari. Karena banyak yang takut dolar jadi langka," ujar Ayu.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!