"Kami sebenarnya juga inginnya Freeport dan Newmont segera ekspor, karena kalau mereka ekspor negara dapat pemasukan. Mereka juga bisa operasi lagi dan pegawainya bisa kerja lagi," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik ditemui di acara The 3rd EBTKE-ConEx 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Jero mengungkapkan, sejak diberlakukannya larangan ekspor mineral mentah 12 Januari 2014, pendapatan negara dari mineral memang turun. Namun pemerintah masih dapat tambahan pendapatan dari ekspor mineral yang sudah dimurnikan di pabrik smelter, dan dari ekspor mineral olahan yang sampai 2017 nanti.
"Tapi tentunya pemerintah akan mengeluarkan izin ekspor kalau Freeport dan Newmont serius bangun smelter," ujarnya.
Jero menegaskan, pemberian kelonggaran kepada Freeport dan Newmont bila serius membangun smelter bukanlah bentuk melemahnya pemerintah pada perusahaan tersebut.
"Ini tidak hanya berlaku bagi Freeport dan Newmont saja, ini berlaku semuanya. Jadi bukan berarti pemerintah mengalah kepada dua perusahaan tersebut. Buktinya pemerintah melarang ekspor mineral mentah, bagi yang sudah diolah mau diekspor pemerintah tekan lagi mengenakan bea keluar, kalau mereka mau bangun smelter pemerintah kurangi bea keluarnya, ini sebenarnya memaksa mereka untuk bangun smelter," ucapnya.
Jero menambahkan, dalam waktu tidak lama lagi Freeport dan Newmont akan mendapatkan izin ekspor mineral olahannya.
"Ini kan prosesnya terus dipercepat, negosiasi itu kan saling mendekati bukan menghalangi, kita lihat 1-2 minggu ini, semakin cepat proses negosiasi ini selesai semakin cepat izinnya keluar," tutupnya.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
