Jero Wacik Ungkap Alasan Soeharto Kenakan Royalti Emas Freeport Hanya 1%

Jakarta -Pada 1967, PT Freeport Indonesia masuk ke Indonesia dengan investasi di tanah Papua dan berhasil menemukan emas. Namun pemerintah saat itu hanya mengenakan royalti 1%. Apa alasannya?

Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan, mengapa pemerintah yang saat itu dipimpin Presiden Soeharto hanya mengenakan royalti untuk emas Freeport sebesar 1%? Jawabannya, karena Indonesia butuh investasi asing masuk ke Indonesia.


"Dulu kan Pak Presiden Soeharto baru berkuasa, nggak ada orang yang mau investasi di Indonesia, negara apa ini, tapi ada satu yang berhasil di lobi yakni Freeport. Tapi (Freeport) mau investasi kalau royalti emasnya hanya 1%, ya dalam kondisi tersebut ya iya saja, daripada nggak mau," ungkap Jero di Kantornya, Selasa (1/7/2014).


Jero mengatakan, setelah bertahun-tahun lamanya, pemerintah sekarangi ini sudah berhasil merayu Freeport dengan menaikkan royalti emasnya.


"Sekarang mereka sudah setuju untuk royalti emas naik dari 1% menjadi 3,75%," katanya.


Ia menegaskan, untuk kontrak baru atau izin usaha pertambangan baru yang ingin menambang dan mendapatkan emas, royalti tidak mungkin serendah itu lagi.


"Kalau untuk yang baru royalti emas saya maunya 10%," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!