Ahok Ingin Cabut BBM Subsidi di Jakarta, Pengusaha: Ini Masalah Nasional

Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berencana menghilangkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di DKI Jakarta. Pengusaha mengharapkan persoalan ini tak hanya diselesaikan di Jakarta.

Tutum Rahanta, Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, menyatakan tidak masalah jika BBM subsidi tidak ada lagi di Jakarta. Bahkan dia menilai bisa saja nantinya di seluruh wilayah tidak ada lagi BBM bersubsidi.


"Sekarang ini masalah BBM subsidi bukan hanya di DKI Jakarta saja, tetapi sudah secara nasional. Tidak bisa dikotak-kotakkan," kata Tutum kepada detikFinance, Minggu (10/8/2014).


Menurut Tutum, yang penting adalah ketersediaan barang. Tidak masalah nantinya hanya ada BBM non subsidi, asalkan barangnya mudah didapat oleh masyarakat.


"Kalau punya uang ya subsidi. Kalau tidak ya cabut subsidinya, tapi barangnya harus ada," katanya.


Tutum menanggap pengusaha sektor ritel tak perlu cemas daya beli masyarakat akan tergerus jika tidak ada BBM bersubsidi. Dampak yang lebih besar akan terjadi jika BBM sendiri susah didapat.


Dia mencontohkan kondisi yang terjadi di luar pulau Jawa yang kerap mengalami kelangkaan BBM. "Kalau harus mengantre berjam-jam itu ruginya lebih besar," ujarnya.


Dia juga berpesan, jika subsidi BBM dicabut dalam skala nasional, maka pemerintah harus menjamin kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan.


"Mereka dimudahkan untuk rumah sakit, pendidikan, transportasi. Yang harus disubsidi itu dilaksanakan, industri tidak terganggu, UKM tidak mati, pekerja dapat pekerjaan. Itu otomatis daya beli naik," tuturnya.


(zul/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!