Pasalnya, menurut Media Relations Bakrie & Brothers Jhonny Darmo, Bakrie Sumatera saat ini sudah tidak terafiliasi dengan PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), induk usaha di banyak perusahaan Bakrie.
Pasalnya, berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), BNBR hanya punya 2.463.471 lembar saham saja di UNSP atau setara 0,02%.
"Kepemilikan masih ada, BNBR tetap masih pegang saham UNSP, tapi sudah tidak dicatat di lapkeu (laporan keuangan)," ujarnya kepada detikFinance, Senin (22/9/2014).
"Tidak konsolidasi lagi, UNSP bukan lagu unit usaha atau anak usaha BNBR," tambahnya.
Berikut daftar pemegang saham Bakrie Sumatera:
- Credit Suisse AG Singapore Branch/Long Haul Holding Ltd 3,13%
- PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG 3,06%
- Meivel Holdings Corporation 2,34%
- JP Morgan Bank Luxembourg SA1,76%
- PT Danatama Capital Management 2,04%
- Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II 1,42%
- Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund 1,33%
- PT Bakrie Kimia Investama 1,24%
- DBS Bank Ltd SG-PB Clients 1,16%
- Bakrie and Brothers 0,02%
- Publik 82,45%
Lantas mengapa UNSP masih pakai nama Bakrie? Apakah Grup Bakrie tidak keberatan dengan hal ini?
"Ganti nama itu tergantung pemegang saham. Bakrieland, Bakrie Telecom, Bumi Resources, dan lain-lain, juga sudah tidak konsolidasi lagi ke BNBR," jelas Jhonny.
Daftar perusahaan mantan 'Bakrie Tujuh', klik di sini.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
