Dolar 'Perkasa' di Rp 12.000, Ini Penjelasan BI

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini kembali melemah menembus level Rp 12.000 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan ini minim dipengaruhi oleh sentimen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melalui DPRD.

Menurut data Reuters, dolar diperdagangkan di posisi Rp 12.035. Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dolar berada di posisi Rp 12.007.


Direktur Departemen Statistik dan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan pelemahan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal. Dia menilai sentimen Pilkada melalui DPRD tak banyak berpengaruh.


"Belum bisa disimpulkan ke sana (pengeruh Pilkada DPRD). Ini masih lebih bagian dari perkembangan eksternal," jelas dia di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/9/2014).


Menurut Doddy, pelemahan rupiah disebabkan perkembangan ekonomi di AS. Bank sentral AS The Federal Reserves/The Fed dikabarkan akan menaikkan suku bunga seiring dengan pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam. Investor pun mulai ancang-ancang untuk meninggalkan pasar keuangan negara-negara berkembang untuk masuk ke pasar AS.


"Ini memang masih dipengaruhi kondisi fundamental, ekonomi eksternal. Dampak indikasi penguatan (perbaikan ekonomi) di Amerika yang masih kuat," sebutnya.


Doddy menjelaskan, AS yang selama ini menggelontorkan likuiditas yang cukup besar ke pasar keuangan global mengindikasikan rencana untuk mengurangi likuiditas tersebut.Next


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!