Anggota DPR Ini Minta Petral Dipindah ke Indonesia Agar Mudah Diawasi

Jakarta -Rencana pembekuan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berdomisili di Singapura, PT Pertamina Energy Trading (Petral) mendapatkan dukungan. Namun dalam bentuk pemindahan domisili ke Indonesia.

"Petral atau fungsi Petral sebagai pengimpor minyak mentah dan BBM bisa dialihkan ke tempat lain, seperti di dalam bagian dari korporasi Pertamina di Jakarta misalnya," kata Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha kepada detikFinance, Kamis (25/9/2014).


Satya mengatakan, tujuan agar Petral dipindah dari Singapura ke Jakarta, agar proses impor BBM mudah diawasi termasuk oleh DPR.


"Sehingga kita minta supaya menjadi transparan dan mudah diawasi. Kalau dia masuk di bagian korporat Pertamina pusat di Jakarta, otomatis jadi mudah diawasi," tutupnya.


Sebelumnya, Deputi Kantor Tim Transisi Pemerintahan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK berkomitmen kuat memberantas mafia migas dengan membentuk satgas anti mafia migas yang bekerja sungguh-sungguh secara efektif. Rencana pembekuan Petral bagian dari memberantas mafia minyak.


"Hal ini akan dibarengi dengan perbaikan regulasi untuk menutup peluang munculnya mafia migas baru. Petral akan dibekukan, dilakukan audit investigatif terhadapnya. Pembelian minyak mentah dan BBM dilakukan oleh Pertamina dan dijalankan di Indonesia," kata Hasto.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!