Siapa yang menyangka orang yang kini punya harta US$ 25 miliar (Rp 275 triliun) itu pernah digaji hanya US$ 20 (Rp 220.000) per bulan ketika masih berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di Hangzhou, Tiongkok. Meski bergaji rendah, ia mengaku sudah bahagia saat itu.
Kemarin bos Alibaba ini menjadi pembicara di sebuah acara diskusi yang digelar di Clinton Global Initiative di New York. Acara yang dimoderasi Chelsea Clinton membahas berbagai topik, mulai dari pandangan Jack terhadap uang, visi dan misi Alibaba, sampai sumbangan kemanusiaan.
Memakai jaket berwarna coklat, Jack yang fasih berbahasa Inggris ini menceritakan pengalamannya dengan lepas. Bahkan ia juga tidak malu-malu mengakui punya gaji hanya US$ 20 per bulan setelah lulus kuliah.
"Itu masa-masa yang fantastis," katanya seperti dikutip dari CNN, Kamis (25/9/2014).
Menurutnya, seseorang yang punya harta Rp 10 miliar berarti ia orang yang beruntung. Namun jika seseorang punya harta Rp 100 miliar, "itu Anda bakal punya banyak masalah, karena harus memikirkan untuk investasi dan hal-hal lain yang bikin pusing," ujarnya.
Nah, kalau seseorang punya harta Rp 10 triliun, menurut Jack, itu berarti dia bertanggung jawab untuk memberi orang lain yang kurang mampu, khususnya orang-orang yang bisa memanfaatkan uang tersebut dengan lebih baik.
Alibaba baru saja melantai di Bursa New York pekan lalu dengan raupan dana sebesar US$ 25 miliar. Jack pun berterima kasih kepada rakyat AS yang sudah menyambut perusahaannya di lantai bursa.
"Saya berterima kasih karena dengan tambahan uang ini saya bisa melakukan banyak hal berguna," ujarnya.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 7 miliar manusia di dunia tapi hanya sekitar 500 juta saja yang sering berbelanja lewat internet. Maka dari itu peluang di bisnis jual-beli online ini masih sangat besar, kata Jack.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
