Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, Jokowi-JK harus membenahi sektor transportasi di seluruh Indonesia. Tak hanya selalu terpusat di Jawa, duet ini harus bisa menyediakan sarana trasnportasi yang memadai di seluruh Indonesia.
"Dalam 100 hari pertama, Jokowi-JK harus membenahi RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Di RPJMN itu akan mengembangkan public transport di 34 provinsi. Kita memiliki 500 lebih kabupaten/kota, minimal 200 diperbaiki," papar Djoko kepada detikFinance, Minggu (19/10/2014).
Dikatakan Djoko, perbaikan transportasi publik sejalan dengan rencana Jokowi untuk menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM). Di samping menaikkan harga BBM untuk menekan subsidi, transportasi massal yang baik juga dipercaya bisa mendorong masyarakat untuk tidak selalu menggunakan kendaraan pribadi.
"Transportasi publik diperbaiki jadi hemat BBM. Juga harus dibangun jalur kereta yang merata, menyeluruh bukan hanya di Jawa, tapi Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, bahkan Papua," katanya.
Menurut Djoko, itu adalah program jangka panjang yang harus dilakukan Jokowi-JK. Di jangka pendek, yang bisa dilakukan adalah perbaikan sarana transportasi seperti perbaikan stasiun, trotoar, jembatan penyeberangan, jalur sepeda, dan lainnya.
"Terminal-terminal juga harus diperbaiki," ujarnya.
Pembenahan transportasi, tambah Djoko, tentu butuh anggaran yang sangat besar. Untuk itu, pemerintah bisa mengurangi subsidi BBM dengan cara menaikkan harga.
Djoko mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK harus berani menaikkan harga BBM bersubsidi dan anggarannya dialokasikan untuk pembenahan infrastrktur perhubungan. "Mungkin Januari bisa naik," tuturnya.
(zul/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!