Menurut Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), tugas pertama Jokowi-JK adalah menyusun kabinet. Pelaku usaha berharap kabinet Jokowi-JK akan menampung banyak orang-orang profesional.
Tugas berikutnya adalah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P 2015). APBN 2015 memang belum dijalankan, tetapi dinilai sudah perlu diubah untuk mengakomodasi program Jokowi-JK.
"APBN-P 2015 itu sudah seharusnya disiapkan dengan susunan kabinet yang baru," kata Destry kepada detikFinance, Minggu (19/10/2014).
APBN 2015 memang yang terbesar dalam sejarah Indonesia, yaitu bernilai lebih dari Rp 2.000 triliun. Namun, program-program di dalamnya masih bersifat pokok (baseline) yaitu hanya untuk menjalankan fungsi pemerintahan. Padahal, Jokowi-JK punya 9 program yang disebut Nawacita yang belum tertampung dalam APBN 2015.
Selain itu, lanjut Destry, Jokowi-JK juga harus mengubah APBN 2015 dengan mengalihkan belanja-belanja yang kurang produktif menjadi prduktif.
"Reformasi di APBN itu penting sekali. Agar anggaran yang masih ada tidak produktif itu bisa dialokasikan lebih tepat," tegasnya.
Untuk dilakukan revisi APBN 2015, tambah Destry, memang tidak bisa dilakukan tahun ini. Oleh karena itu, sebenarnya Jokowi punya waktu yang cukup untuk merumuskan APBN-P 2015.
"Kalau nggak bisa November ya Januari. Tapi harus disiapkan dengan konsep yang matang. November itu sudah di-sounding dulu ke DPR biar dipelajari, dan nanti saat Januari dibahas. Jadi lebih lancar prosesnya," terang Destry.
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!