Penciptaan Lapangan Kerja Menurun, Ini Komentar Pengusaha

Jakarta -Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) belum lama ini merilis data realisasi investasi. Meski investasi tumbuh, tetapi penyerapan tenaga kerjanya berkurang.

Dalam 9 bulan pertama 2014, realisasi investasi tercatat Rp 342,7 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 16,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.


Sementara selama Januari-September 2014, investasi yang masuk menyerap 960.336 orang. Dibandingkan periode yang sama pada 2013, terjadi penurunan 46%.


Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menilai ini harus menjadi perhatian pemerintahan baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).


"Investasi tidak hanya nilainya yang tumbuh. Namun, investasi juga harus menyerap lebih banyak tenaga kerja," katanya kepada detikFinance, Minggu (19/10/2014).


Oleh karena itu, Hariyadi berharap Jokowi segera menerapkan kebijakan terobosan untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor usaha padat karya seperti manufaktur. Industri manufaktur saat ini mendapat tekanan dari berbagai faktor, mulai dari upah buruh hingga tarif listrik.


"Kita harapkan pemerintahan Jokowi akan ada terobosan-terobosan baru yang bisa menghasilkan kemajuan-kemajuan yang berarti. Bukan hanya normatif," tegasnya.


Ketika industri padat karya tumbuh, lanjut Hariyadi, maka artinya investasi di Indonesia tidak hanya tumbuh secara nominal. Pertumbuhan juga berkualitas karena bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.


"Distribusi pendapatan yang merata ditujukan agar masyarakat merasakan efektivitas program-program pemerintah," tambahnya.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!