Dalam seminar tersebut, dihadiri juga Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas, para Dirjen Kementerian ESDM, Pertamina, Shell, Petronas, dan lainnya.
"Teman-teman di Kementerian ESDM sudah tahu orang itu tidak layak jadi dirjen, teman-teman di BAPERJAKAT (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) sudah menyatakan tidak layak, prosesnya di Wapres pun sudah berhenti, tapi ternyata ada yang meneruskan hingga ke Presdien dan semua faktanya di balik dan loloslah dia," kata Menteri ESDM Sudirman Said di acara seminar 'ESDM Tanpa Mafia Migas', di Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014).
Sudirman menegaskan bahwa dirinya tidak mencopot atau memecat Edy Hermantoro sebagai Dirjen Migas, melainkan memintanya untuk mundur dari jabatannya.
"Saya tidak mencopot atau memecat, saya minta beliau mundur karena yang berhak mencopot adalah Presiden," ungkapnya.
Namun di balik layak tidaknya Dirjen Migas tersebut, alasan lain mengapa ia meminta Edy Hermantoro mundur karena semua proyek di Dirjen Migas terlambat semua, termasuk soal kepastian berakhirnya kontrak-kontrak migas.
"Semua proyek migas terlambat semua dan penjelasan yang diberikan tidak jelas, dia juga dapat rapor merah dari UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan)," tutupnya.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
