"Ada pekerjaan-pekerjaan besar dari pemerintahan, baik dalam pekerjaan infrastruktur, dalam pengolaan keuangan, baik dalam melihat arah perkembangan ekonomi global ke depan. Semua harus diikuti. Oleh sebab itu kita ikut APEC, ASEAN Summit, G20, semua mengarah ke situ," papar Jokowi saat konferensi pers di pesawat kepresidenan, Minggu (16/11/2014).
Forum-forum itu, lanjut Jokowi, memberikan arah dinamika ekonomi global dan bagaimana penyikapan Indonesia.
"Supaya arah ekonomi global kita ikuti supaya kita tidak keliru. Meskipun pada akhirnya kepentingan nasional harus didahulukan, tapi angin ke mana harus mengerti," tuturnya.
Mengenai pembicaraan bilateral dengan berbagai negara, Jokowi berjanji akan melakukan tindak lanjut. Nantinya menteri-menteri terkait yang akan mendapat mandat.
"Nanti saya akan kirim menteri. Misalnya yang berhubungan dengan maritim, dengan kapal. Harus seperti itu, harus dikejar. Tidak berhenti di pembicaraan," jelasnya.
Jokowi memberikan beberapa contoh kesepakatan dengan sejumlah negara. Baik itu di sektor maritim sampai otomotif.
"Maritim ke Tiongkok, Jepang, kan semua tertarik ingin masuk. Misalnya otomotif, Italia kan tertarik dengan ban, mobil. Tapi harus ditindaklanjuti. Kemudian berkaitan industri, pelabuhan, dan pembangkit listrik, beberapa negara kan ingin. Nanti kita bawa BUMN kita supaya ketemu," terangnya.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
