Ketegangan ini juga dirasakan sampai ke bidang ekonomi. Mengutip Reuters, Senin (15/12/2014), seorang trader di pasar valas mengungkapkan berita penyanderaan ini bisa membuat dolar Australia melemah lebih tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Dalam beberapa waktu terakhir, dolar Australia sendiri sedang berada dalam tren melemah. Seperti mata uang lainnya, dolar Australia menjadi 'korban' dolar AS yang menguat tajam.
Akhir pekan lalu, dolar AS ditutup di posisi AU$ 0,82. Ini merupakan posisi terendah sejak pertengahan 2010.
Menurut laporan CNN, setidaknya ada 13 orang yang disandera di Lindt Chocolate Cafe. Terlihat di dalam kafe terdapat bendera ISIS.
Tony Abbott, Perdana Menteri Australia, menyatakan bahwa pemerintah belum mengetahui secara pasti motif tindakan ini. Namun ada indikasi memang terkait dengan politik.
"Kami belum tahu apakah ini ada motivasi politik. Namun sepertinya memang mengarah kuat ke sana," kata Abbott seperti dikutip dari CNN.
"Australia tetaplah sebuah negara yang terbuka dengan masyarakat yang ramah. Tidak ada yang bisa mengubah itu," sambung Abbott.
(hds/hen)
