Febi, pemilik Toko Gas Febi di Jalan Sunter Karya Utara, Jakarta Utara menjelaskan, biasanya ia memesan 50 tabung untuk kebutuhan 2 hari ke depan. Menurut Febi, distributor hanya bisa memberikan jatah 25 tabung. atau dengan kata lain berkurang 50%.
"Saya biasa ambil di Semper (Jakarta Utara), tapi yang masuk sekarang berkurang dari 50 tabung menjadi hanya 25 tabung," katanya kepada detikFinance, Selasa (24/02/2015).
Selain itu, harga elpiji 3 kg di tingkat distributor juga relatif tinggi, dari Rp 14.500/tabung kini Rp 16.500/tabung, atau naik Rp 2.000/tabung.
"Akibatnya harga elpiji 3 kg masih tinggi. Biasa saya jual Rp 16.000/tabung sekarang masih Rp 18.000/tabung dan bertahan," imbuhnya.
Febi mengaku, harga elpiji ini jauh lebih rendah bila dibandingkan harga elpiji saat banjir besar beberapa waktu lalu. Saat itu, harga jual elpiji 3 kg sampai menembus Rp 25.000/tabung, karena ketiadaan stok.
"Saat banjir harga di tingkat distributor naik menjadi Rp 20.000/tabung, jadi kami jual Rp 25.000/tabung," jelasnya.
Pihak Pertamina mengakui pembatasan pembelian elpiji 3 kg. Tujuannya, untuk antisipasi migrasi pengguna elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg, akibat kenaikan harga elpiji 12 kg Januari lalu. Selain itu, langkah pembatasan penjualan ini untuk menghindari adanya pengoplosan elpiji 3 kg ke 12 kg, akibat disparitas harga yang terlalu lebar.
(wij/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com