Pengakuan Pedagang, Kenaikan Harga Beras Saat Ini Mirip Tahun 70-an

Jakarta -Menurut pengakuan pedagang beras skala kecil atau eceran, kenaikan harga beras saat ini termasuk yang tertinggi sejak 45 tahun terakhir. Kenaikan harga beras saat ini di Jakarta telah mencapai 21%-31%.

Seorang pedagang beras di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Anto mengaku keluarganya sudah berjualan beras sejak tahun 1970-an. Menurutnya kenaikan harga beras saat ini hampir menyamai yang terjadi pada periode awal Orde Baru.


"Keluarga saya sudah jualan beras sejak 1970-an. Biasanya kenaikan cuma Rp 500, ini baru kali ini naik paling tinggi, pernah naik 1970-an tinggi. Waktu itu sampai-sampai orang makan jagung, itu tahun 1968-1970-an, karena beras mahal," kata Anto kepada detikFinance, Rabu (25/2/2015)


Anto mengatakan kenaikan harga beras sampai 30% sudah tak normal dari kenaikan harga beras sebelumnya yang hanya di bawah 10%.


"Kalau sebelumnya paling naik Rp 500/kg, sekarang sampai Rp 1.500-2.000/kg, jadi udah naik 2 kali paling besar, yaitu zaman dulu 1968 dan sekarang ini," katanya.


Menurut informasi yang Anto peroleh, kenaikan harga beras saat ini karena pasokan yang terbatas karena belum musim panen. Sedangkan pemerintah tahun ini tak melakukan impor beras.


"Penyebabanya karena ada gagal panen, stok kurang, tak boleh impor," katanya.


Selama 3 pekan terakhir, harga beras di Jakarta sudah melonjak 21%-31%. Pasar Induk Cipinang yang menjadi barometer pasokan beras di Jakarta kini pasokannya turun hingga 50% dari rata-rata 3.000-3.500 ton per hari menjadi 1.000-1.500 ton per hari karena pasokan yang belum maksimal dari sentra produksi beras di Jawa Barat dan Jawa Tengah.


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com