Tujuan wahana baru ini untuk mengedukasi masyarakat khususnya pengunjung museum yang kebanyakan adalah anak-anak, agar lebih mengerti soal kelistrikan. Film-film yang ditayangkan di wahana ini pun mengenai kelistrikan.
"Itu salah satu wahana yang kita buat dalam rangka menarik perhatian masyarakat ke ketenagalistrikan. Film-film yang disukai anak-anak kontennya edukasi ketenagalistrikan," kata Manajer Museum Listrik dan Energi Baru, Ridho Hutomo di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Setiap pengunjung perorangan yang ingin menonton film di wahana berkapasitas 90 orang ini dikenakan biaya Rp 15.000 pada hari Senin, sedangkan Selasa hingga Jumat dikenakan biaya Rp 20.000, dan hari libur dikenakan Rp 25.000.
"Ada juga yang paket melalui rombongan," katanya.
Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Sayangnya, film yang ditayangkan masih terbatas. Hanya ada dua film berduarasi sekitar 10-15 menit yang berjudul Green Man 1 dan Green Man 2.
"Tahun depan kita bikin lagi soal 35.000 MW. Kalau buat sendiri biayanya Rp 2 miliar dan butuh waktu hingga 6 bulan," katanya.
Layaknya bioskop, wahana cinema 4 Dimensi ini pun dilengkapi kursi-kursi berjejer berjumlah 90 orang di ruangan yang dingin. Setiap penonton dipinjami kacamata 4D masing-masing.
"Kita targetkan pengunjungnya bisa bertambah, jadi 200 orang di tahun ini," kata Ridho.
Sebelumnya museum Kelistrikan dikelola oleh Kementerian ESDM, kemudian beralih dikelola oleh PT PLN. Lahan museum ini menyewa dari pengelola Taman Mini Indah Indah.
(zul/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com