Selain Dicecar DPR, Menteri PU Dapat Sindiran 'Pedas' Soal Bangun Jalan

Jakarta -Rapat Kerja Menteri PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dengan Komisi V-DPR diwarnai dengan berbagai pertanyaan dan sindiran. Bahkan di antara para anggota dewan, ada yang menyindir 'pedas' kepada sang menteri.

Salah satunya, Anggota komisi V Miriam S Haryani, yang meminta tim dari PUPR menyiapkan makalah atau bahan materi yang kualitasnya bagus. Kenyataannya makalah dari PUPR kondisinya banyak yang copot.


"Kalau yang kertas saja bisa copot-copot, nanti bagaimana bikin jalan? Kalau bikin jalan jangan dikurangi ya, Pak," seru Yani menyindir.


Mendengar pertanyaan itu, Basuki hanya terdiam mendengarkan pertanyaan sembari mencatat pertanyaan yang dilontarkan oleh anggota dewan.


Yani melanjutkan pertanyaannya soal anggaran Kementerian PUPR. Ia menanyakan anggaran PUPR tahun ini yang mencapai Rp 119 triliun, apakah benar-benar akan dirasakan oleh masyarakat.


"Bapak ini kan dipilih presiden. Saya lihat memang Pak Menteri bisa menterjemahkan Nawacita Pak Jokowi dan Pak JK.Tapi apakah Bapak sudah membuat program yang di dalamnya mencantumkan aspirasi kami (anggota DPR) yang dipilih rakyat?" tanya Yani dengan nada bicara mulai meninggi.


Mendapat pertanyaan-pertanyaan yang menyindir, Menteri Basuki terlihat semakin serius mendengarkan pertanyaan mitranya di DPR. Basuki ditemani oleh para eselon I PUPR yang setia menemaninya rapat sejak pukul 13.00 WB tadi.


"Mohon Pak Menteri tidak alergi dengan masukan dari ‎anggota dpr ini," tegas Yani dengan nada tinggi.


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com