Bank Mandiri Usul Penerapan Chip di Kartu ATM Diundur Sampai 2020

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengusulkan agar pelaksanaan kartu ATM/debet dengan menggunakan teknologi chip diundur 5 tahun ke depan sampai ke akhir 2020. Alasannya untuk menghindari keributan atau chaos saat proses penggantian kartu.

Rahmat Broto Triaji, SVP Transaksi Ritel Perbankan Mandiri menjelaskan dari sisi ATM baik hardware maupun software, kesiapannya sudah mencapai hampir 100%. Sehingga bisa dimungkinkan untuk dilaksanakan tahun ini.


"Dari sisi channel ATM kita hampir selesai," ungkapnya dalam diskusi di Hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (24/3/2015)


Sedangkan untuk Electronic Data Capture (EDC) masih jauh dari kesiapan. Karena menunggu spesifikasi teknis dari Bank Indonesia (BI) dan fitur tambahan mini ATM (transfer, payment) belum disesuaikan.


"Mesin EDC mandiri ready dan telah sertifikasi NSICCS," imbuhnya.


Kemudian adalah dari kartu. Untuk kapasitas mesin cetak, sangat cukup memenuhi kebutuhan penggantian kartu. Akan tetapi masalahnya adalah saat proses penggantian oleh nasabah.


"Kapasitas cabang Bank Mandiri itu tidak cukup. Karena kalau cuma 6 bulan, nggak cukup menampung 13,5 juta pemilik kartu," jelasnya.


Nasabah wajib datang ke kantor cabang. Karena terkait dengan verifikasi data dan serah terima kartu baru. Itu tidak bisa dilaksanakan secara online atau melalui pihak lain.


"Setiap harinya bank hanya bisa menerbitkan 20 per hari. Kalau 13,5 juta itu datang bersamaan, maka akan chaos. Cabang akan sulit untuk melayani," kata Rahmat.


Sesuai rencana awal, migrasi chip pada kartu ATM/debet ini dimulai pada 1 Juni 2015 mendatang. Setelah enam bulan masa migrasi, impelementasi kartu chip ini dimulai 1 Januari 2016.


(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com