Chairul Tanjung: Kalau Harga BBM Naik, Orang Kaya Masih Nikmati Subsidi

Jakarta - Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Presiden SBY baru saja melakukan rapat membahas beberapa masalah ekonomi, baik pangan ataupun subsidi BBM.

Ketua KEN Chairul Tanjung mengakui, dari hasil rapat dengan SBY terlihat, saat ini banyak pihak-pihak yang sebenarnya tidak berhak atau kalangan menengah ke atas yang menggunakan BBM subsidi untuk kendaraannya.


"Bahkan untuk BBM, orang kaya yang punya mobil pribadi mengkonsumsi hampir dari 70% daripada konsumsi BBM subsidi kita. Artinya, ini subsidi tidak tepat, tapi kita tidak merekomendasikan harga BBM subsidi naik," ujar Chairul usai rapat di Istana Negara, Rabu (13/3/2013).


Dikatakan Chairul, KEN sudah menyiapkan suatu cara untuk mengendalikan konsumsi BBM subsidi. Pada 28 Maret nanti, akan diumumkan cara untuk pengendalian konsumsi BBM subsidi ini.


"Kalau kita naikkan misalnya Rp 1.500—2.000 maka orang kaya tetap akan disubsidi. Orang miskin hidupnya lebih susah karena harga akan naik sementara penghasilan mereka akan naik. Jangan lupa, 65% pengeluaran orang miskin digunakan untuk membeli makanan, 29% untuk untuk beli beras, kalau harga makanan naik beras naik mereka tambah miskin," papar Chairul.


Chairul mengatakan, dirinya tidak ingin merekomendasikan kenaikan harga BBM subsidi sebagai jalan gampangnya. Dia akan mencari jalan yang tepat sehingga dampak ekonominya minim.


(dnl/hen)