9 Hari Setop Operasi, 1,98 Juta Ton Bijih Tambang Tak Dikeruk Freeport

Jakarta - Sejak insiden runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan milik PT Freeport Indonesia di Papua pada 14 Mei 2013, aktivitas penambangan bawah tanah dan terbuka terhenti. Hingga hari ini, aktivitas penambangan masih belum dimulai.

Selama 9 hari tidak beroperasi, Freeport Indonesia tidak menggeruk bijih tambang sebanyak 1,98 juta ton.


"Produksi normal 220 ribu ton. 140 ribu ton biji dari tambang terbuka dan 80 ribu dari dalam tanah. Berapa hari kami tidak produksi, anda bisa kira-kira," tutur Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/5/2013).


Saat ini, Freeport Indonesia masih melakukan evaluasi terkait insiden kemarin. Rozik belum bisa memastikan kapan aktivitas pertambangan bisa dimulai kembali.


"Kami melakukan pengecekan ulang untuk tambang bawah tanah. Produksi belum memikirkan akan dimulai," tambahnya.


(feb/dnl)