Proyek Lumbung Gas di Laut Arafura Terancam Mandek, Kenapa?

Jakarta - Proyek gas Blok Masela yang terletak di Laut Arafura dengan cadangan 9,18 triliun kaki kubik (TCF) terancam mandek, karena kontrak INPEX Corporation yang mengelola Masela habis pada 2028.

"Kontrak INPEX di Masela habis pada 2028 tentunya ini jadi kendala bagi mereka karena proyek Masela yang mengeluarkan biaya investasi triliunan rupiah, namun kontraknya hanya sebentar," ungkap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini di acara '100 Hari Kerja Kepala SKK Migas', di Kantor Pusat SKK Migas, Wisma Mulia, Jakarta, Senin (14/5/2013).


Dikatakan Rudi, proyek Masela baru akan mulai berproduksi gasnya baru pada kuartal III-2018. "Tentunya rugi bagi INPEX, baru 10 tahun produksi di Masela kontraknya harus berakhir atau tidak diperpanjang," ujarnya.


Namun dari sisi SKK Migas atau pemerintah, kata Rudi, tidak mungkin memperpanjang kontrak INPEX di Masela, karena kontraknya masih lebih dari 10 tahun.


"Aturannya kontrak suatu lapangan migas boleh diberikan perpanjangan jika kontraknya hanya tinggal 10 tahun lagi, saat ini INPEX kontraknya masih lebih dari 10 tahun jadi tidak mungkin diperpanjang sekarang, tapi kalau tidak dapat kepastian dari sekarang INPEX tidak mau ambil risiko," jelasnya.


Untuk itu, kata Rudi, hanya Presiden yang mempunya kewenangan untuk memperpanjang kontrak INPEX di luar aturan. "Hanya Presiden yang bisa kasih kepastian INPEX," tegasnya.


Saat ini proyek Masela sudah tertunda selama 4 tahun, padahal POD (Plan of Development) untuk pelaksanaan pengeboran gas di blok tersebut sudah ditandatangani.


Seperti diketahui cadangan gas di Masela lebih besar dibandingkan cadangan Blok Mahakam pada tahun 2017 yang tersisa sekitar 2 TCF. Investasi di Masela diperkirakan membutuhkan dana sekitar US$ 4,99 miliar dan akan produksi pada kuartal III-2018.


(rrd/dnl)