Dipecat Dahlan, Ini Jalan 'Berat' Rudy Setyopurnomo di Dunia Aviasi

Jakarta - Pada 11 Mei 2012 lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menunjuk Rudy Setyopurnomo sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Secara mengejutkan, Rudy yang menjabat sebagai Komisaris di Merpati ketika itu resmi menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo.

Sejak dahulu, memang orang banyak mengenal Rudy sebagai Presiden Direktur PT Indonesian Airlines yang bangkrut pada 2006 lalu. Apa alasan Dahlan ketika itu memilih Rudy yang dulu pernah gagal mengelola maskapai?


Rudy mengaku dirinya bukanlah orang baru di dunia penerbangan, sejak tahun 1978 sudah bergelut dibidang airlines.


"Saya bukan orang baru di dunia penerbangan atau airlines, sudah sejak 1978 sudah di Garuda Indonesia," ujar Rudy ketika itu ditemui di Kantornya sehabis pelantikannya.


Memang diakuinya dirinya pernah mendirikan perusahaan maskapai penerbangan yakni Indonesian Airlines, namun tidak lama perusahaan tersebut tutup.


"Tetapi waktu itu tutup bukan karena kesalahan saya, tapi waktu itu karena keinginan pemegang saham yang tidak menginginkan melanjutkan bisnis di dunia penerbangan. Ya, kalau Allah tidak mengizinkan ya tidak bisa," ungkapnya.


Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, pernah bergabung dengan Garuda Indonesia selama 17 tahun, dari 1978 hingga 1995. Berbagai posisi jabatan pernah didudukinya.


"1993 sebagai Vice Presiden of Corporate Planning, sebelumnya pada 1988 menjabat vice president of Maintenance and Engineering dan lainnya," ungkap Rudy.


Setelah keluar dari Garuda Indonesia, ia pindah ke PT Kresna Inti Cipta sebagai Vice President Corporate Planning & Control, dan pada 2006 pernah menjabat sebagai senior Advisor di PT Eastindo Air Charter.


"Ditahun yang sama (2006) saya bersama almarhum Marsekal Madya (Purn) Kardono mendirikan PT Indonesian Airlines, disana saya menduduki jabatan sebagai Presiden Director sekaligus founder,” katanya Presiden MIT Alumni Club Indonesia ini.


Bahkan, setelah diangkat menjadi Dirut Merpati, Rudy juga sampai saat ini juga memegang jabatan di 2 perusahaan, yakni sejak 2009 hingga saat ini sebagai Head of Business Process Improvement di PT Tiara Mitra Trakindo/ABM Investama Tbk. Juga sebagai Presiden Commissioner di PT Nusantara Turbin Propulsi.


Sayang nasib Rudy Setyopurnomo ini tak berjalan mulus sebagai seorang pemimpin. Baru setahun menjadi Bos di Merpati, Rudy Setyopurnomo dipecat oleh Dahlan juga.


Capt. Asep Ekanugraha secara resmi menggantikan Rudy Setyopurnomo sebagai direktur utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).


Alasan pemecatan Rudy Setyopurnomo dikarenakan utang yang membengkak dan parahnya kondisi internal manajemen.


Plh Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Imam A Putro menjelaskan pemberhetian Rudy beserta jajaran direksi karena kondisi dan kinerja Merpati yang kunjung membaik selama 1 tahun terakhir.


"Sudah 1 tahun nggak ada perubahan," ucap Imam saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (31/7/2013).


Sejak penunjukan Rudy menjadi dirut pada 11 Mei 2013, kondisi Merpati sulit untuk bangkit. Bahkan saat ini Merpati telah masuk program restrukturisasi di bawah PT Perusahaan pengelolaan Aset (Persero). "Faktanya masih bleeding (berdarah-berdarah) walaupun menurun," tambahnya.


(dru/dnl)