Kuota Haji Dipangkas, Berkah Bagi Bisnis Travel Umrah

Jakarta - Bisnis umrah di Indonesia masih menggiurkan. Terlebih, saat ini dengan dipangkasnya kuota haji sebesar 20%, bisnis umrah menjadi pilihan masyarakat untuk sementara menggantikan ibadah haji.

Koordinator Pengembangan Usaha Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jakarta Pauline Suharno mengatakan, dengan dipangkasnya kuota haji sebesar 20%, bisnis perjalanan umrah justru meningkat hingga 50% dari biasanya.


“Untuk bisnis umrah oke, terlebih setelah kuota haji dikurangi 20%, jadi makin banyak. Kalau bisa dibilang peningkatannya bisa sampai 50% ya untuk bisnis umrahnya sendiri,” kata Pauline saat berbincang bersama detikFinance, di Kawasan Cideng, Jakarta Pusat, pekan lalu dikutip Senin(22/7/2013).


Dia menjelaskan, perjalanan umroh banyak dipilih masyarakat karena sebagai pengganti sementara ibadah haji yang waktu tunggunya lebih lama hingga 12 tahun.


“Umrah makin banyak terlebih lagi daftar haji tunggunya sampai 12 tahun, jadi umrah jalan terus. Jadi over all bagus untuk travel agent,” ujarnya.


Selain itu, dari segi biaya umrah jauh lebih murah dibanding haji. Tak hanya itu, waktu tunggu yang sangat lama membuat masyarakat memilih umrah untuk mencapai tanah suci Makkah.


“Karena kita ngeliat frekuensi grup yang berangkat, kalau dulu kan tidak terlalu ramai yang berangkat karena sekarang melihat panjangnya daftar tunggu haji dan pemangkasan kuota haji nah banyak umrah, mereka banyak nggak mau nunggu. Nah kalau haji kan terlalu lama nunggunya dan dari segi biaya kan lebih mahal. At least sudah bisa mencapai sana walalupun belum haji,” terangnya.


Dia juga menambahkan, saat ini banyak juga dari perusahaan-perusahaan memberikan insentif kepada karyawannya dengan memberangkatkan umrah . Hal ini menjadi salah satu meningkatnya frekuensi pemberangkatan umrah .


“Sekarang kan banyak perusahaan-perusahaan yang memberikan insentifnya berupa umrah untuk karyawan-karyawan yang sudah bekerja lama untuk jangka waktu tertentu nah dikasih kompensainya umrah,” ujar Pauline.


(ang/ang)