Selain Nisin Sunito, Ada Pengusaha RI Lain yang Punya Peternakan Sapi di Australia

Jakarta - Selain Nisin Sunito yang mempunyai peternakan seluas 2 kali pulau Bali di Australia, ada orang Indonesia lain yang mempunyai peternakan di negeri kanguru tersebut. Siapa dia?

Pengusaha asal Indonesia yang memiliki peternakan sapi di Australia itu adalah Indra Hasan. Pria ini memiliki saham pada peternakan sapi bernama Indo Primo Smallgoods di Australia. Indra bercerita kenapa peternakan sapi di Australia bisa berkembang, tidak seperti di Indonesia.


Indra mengungkapkan, sapi potong maupun sapi perah di Indonesia diperlakukan sangat khusus. Baik dari perawatan sejak masih kecil, hingga menjadi potongan daging.


"Supaya sapi tetap beranak kita perlakukan seperti manusia. Kita kasih air yang cukup, pakan yang baik," kata Indra di acara Diskusi Panel Darurat Pangan Jelang Lebaran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (25/7/2013).


Indra mencontohkan, feedloter atau tempat penggemukan sapi di Australia sangat modern dan bersih, dan didukung dengan teknologi tinggi. Berbeda dengan di Indonesia menurutnya yang kotor dan penuh lumpur.


"Di sana lantai pakai semen, air kencing bisa ditampung kotorannya bisa dibersihkan, airnya disediakan. Ini teknologinya. Kalau kita mau maju, harus pakai teknologi," katanya.


"Kalau Indonesia mau seperti itu dan membangun food security diperlukan padat modal dan padat teknologi," tuturnya.


Dikatakan Indra, di Australia, peternakan, pembibitan, penggemukan, hingga pemotongan terintegrasi satu sama lain. Itu sebabnya, bibit dan populasi hewan ini di negeri kanguru tidak pernah kekurangan. Namun sayangnya, Indra tidak mau memberitahu di mana persisnya lokasi peternakannya, luas dan berapa produksi sapi yang dia dimiliki peternakan itu juga tak mau dia ungkapkan.


"Kalau kita mau maju, harus pakai teknologi. Penggemukan sapi di samping itu ada industri pengolahan pakan, di sampingnya ada perkebunan sorgum. Jadi semua terintegrasi, Kita bisa swasembada, sapi feedlot bangun, industri pengolahan bangun, pengolahan pakan bangun. Kita bisa, di Jawa lahannya cocok," tutupnya.


(zul/dnl)