Pengusaha Anggap Pemindahan Kontainer Menumpuk di Priok Masih Minim

Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menuding proses pemindahan kontainer yang menumpuk di Tanjung Priok sangat lamban. Sementara itu, pemerintah mengklaim sudah bisa menurunkan penumpukan hingga 50%.

"Pak Mahendra (Wakil Menteri Keuangan) sudah ke lapangan dan kontainer yang longstay karena belum memiliki SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang) itu jumlah nya 3.800 kontainer sedangkan 830 kontainer longstay agar dipindahkan ke Marunda dan Cikarang," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Transportasi, Logistik dan Kepelabuhan Sjafrizal BK saat berdiskusi dengan media di Perkantoran Megah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (25/7/2013).


Dari jumlah itu, menurutnya baru sedikit kontainer yang sudah dipindahkan kedua lokasi yaitu Marunda dan Cikarang. Minimnya pemindahan kontainer dipicu oleh macetnya lalu lintas di Luar Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.


"Asosiasi sepakat untuk dipindahkan ke Marunda. Yang kontainer longstay 830 pindah ke TPP Cikarang. Ini belum semua pindah, dari 3.800 kontainer baru pindah 2058 box, untuk longstay dari 830 baru 114 kontainer yang dipindahkan. Permasalahannya adalah di Terminal 3 padat. Pengembangan kontainer itu tambal sulam, yang tidak melihat faktor luar pelabuhan, ini mungkin lupa tetapi harus diatasi," imbuhnya.


Sehingga tingkat kepadatan kontainer (YOR) di Pelabuhan Priok baru berkurang 8% menjadi 97%. Padahal maksimal YOR yang sesuai prosedur pelabuhan maksimal 40%.


"Posisi kepadatan maksimal 40%, jadi tetap menerima bongkaran. Namun ada kemacetan. Ini yang agak memprihatinkan, karena kepadatan baru turun menjadi 97% sedangkan sebelumnya 110-115%," cetusnya.


(wij/hen)