Tiru DKI, Kota Semarang akan Bangun Kanal Banjir Timur

Jakarta - Seakan tak mau kalah dengan DKI Jakarta yang telah memiliki Banjir Kanal Timur (BKT) atau yang kini disebut Kanal Banjir Timur (KBT) sebagai infrastruktur anti banjir, Pemkot Semarang berencana membangun KBT serupa. Banjir rop yang kerap melanda pesisir utara Semarang menjadi alasan Pemkot berencana membangun kanal anti banjir.

Plt. Walikota Hendrar Prihadi mengatakan kehadiran BKT, selain untuk mempercantik Kota sekaligus mengatasi permasalahan banjir (Rob) yang rutin melanda Ibukota Jawa Tengah tersebut. Saat ini, Semarang sudah memiliki Kanal Banjir Barat (KBB) yang kini menjadi ikon Kota Semarang.


Rencananya KBT ala Semarang itu akan dibangun sepanjang 14,5 Km. "Upaya yang kami wujudkan ini sangat urgen karena menyangkut banjir rob yang ada di kota ini. Kami yakin mampu mewujudkan infrastruktur ini," katanya dikutip dari situs Kementerian PU, Jumat (26/7/2013)


Menurutnya Semarang sangat membutuhkan keberadaan saluran KBT untuk menampung debit air hujan yang begitu tinggi dari bagian hulu. Saat ini air dari hulu begitu saja meluncur ke hilir sehingga mengancam 7 wilayah Kecamatan terendam banjir setiap tahun.


Ia mengharapkan dukungan dari DPR-RI untuk bisa memasukan anggaran KBT Semarang dalam anggaran pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Seperti diketahui, pembangunan KBT di Jakarta didanai oleh APBN dengan proses pembebasan lahan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta.


Sementara itu Direktur Sungai & Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio berjanji akan memberikan dukungan penuh keinginan Pemkot Semarang. Baginya membangun KBT tidak sulit karena sudah memiliki pengalaman dalam membangun KBT di Jakarta.


"Tidak sulit membangun KBT, selama dananya tersedia. Dan saya jamin KBT nanti akan lebih baik dari KBB (Semarang). Kalau bapak kasih dana. Saya kerjakan. Tinggal pilih mau berapa tahun selesai," katanya.


Pitoyo mengatakan untuk mengerjakan proyek KBT Semarang sepanjang 14,5 km tidaklah sulit. Pekerjaan akan cepat rampung jika pada 1 paket dikerjakan oleh 3 sub kontraktor di dalamnya.


"Tahun depan kami akan lakukan study terlebih dulu. Ditambahkan, Juli 2014 Indonesia akan menjadi Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Dunia Bidang Bendungan Besar. Dan Salah satu destinasinya adalah melihat Bendungan Jatigede," katanya.


(hen/dru)