Pengusaha Transportasi Curhat Macet di Priok Hingga Rugi Rp 9 Miliar/Hari

Jakarta - Para pengusaha transportasi kepelabuhan berkeluh kesah soal macetnya lalu lintas akses Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Macetnya lalu lintas di Pelabuhan Priok menyebabkan para pengusaha transportasi pelabuhan merugi Rp 9 miliar/hari.

"Kami sudah masuk ke dalam pelabuhan situasi sangat padat terutama di Terminal 3 Pelabuhan Priok, mungkin manajemen pelabuhan yang kurang tepat mengatur ini semua. Potensi kerugian kita Rp 9 miliar/hari," ujar Ketua Umum Asosiasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Gemilang Tarigan saat berdiskusi dengan media di Perkantoran Megah Tanjung Priok Jakarta, Kamis (25/7/2013).


Situasi kemacetan dipicu oleh infrastruktur jalan yang buruk di luar Pelabuhan Tanjung Priok. Pihaknya sendiri telah melaporkan kejadian ini kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). KemenPU bertanggung jawab pada situasi dan kondisi jalan di Luar Pelabuhan Tanjung Priok.


"Situasi saat ini kemacetan jalan sudah penuh bahkan di Cakung juga macet total. Beberapa kali kita melakukan pertemuan dengan walikota dan stakeholder kepelabuhan dan KemenPU mereka akan komit penghalusan jalan yang bolong mulai Priok hingga Cakung juga Marunda besok selesai dan hari Senen kondisi jalan sudah mulus," katanya.


Kemacetan ditakutkan akan semakin parah sebelum H-4 Lebaran. Pasalnya kondisi bongkar muat barang akan semakin meningkat karena para pengusaha ekspor-impor akan menghentikan kinerja menjelang Lebaran.


"Angsuspel H-4 lebaran tidak boleh lagi masuk jalur Pantura kemudian kita hentikan operasi sesuai SK Dirjen Kementerian Perhubungan Darat. Sehingga demikian 4 hari sebelum Lebaran, eksportir dan importir akan menggenjot barangnya seluruh kegiatan itu akan terjadi sebelum H-4 Lebaran artinya kegiatan shipping akan memuncak," kata Tarigan.


(wij/hen)