Bila Merpati Dijual, JK: Jangan Harap Bisa Bangkit Lagi

Jakarta - Maskapai pelat merah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) sempat ditawarkan kepada investor dan nasibnya kini ditangan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan Merpati dari kesulitan keuangan. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun angkat suara atas kondisi Merpati saat ini.


Menurutnya kondisi Merpati sudah sangat parah, ditambah lagi dengan beban utang yang telah mencapai Rp 6,5 triliun.


"Susah lagi, jangan harap bisa bangkit lagi," ucap JK saat ditemui di Kantor Pusat PLN Jakarta, Kamis (25/7/2013).


Menurutnya solusi Merpati tinggal menuju proses likuidasi saja. Merpati seharusnya bisa saja selamat ketika perseroan yang saat ini dipimpin oleh Rudy Setyopunomo, fokus melayani penerbangan di wilayah Indonesia Timur.


"Dulu sudah diputuskan dalam rapat dengan mereka (Merpati) untuk memperkecil mereka hanya operasi perintis di timur. Itu jauh lebih untung daripada berpikir nasional. Nasional biar Garuda saja," tambahnya.


Ia juga mengaku armada MA 60 yang sekarang dioperasikan Merpati sangat membebani perseroan. Saat menjadi Wapres, ia telah mewanti-wanti untuk tidak membeli dan mengoperasikan pesawat buatan Cina tersebut.


"Saya sudah katakan dari dulu itu nggak feasible dan itu berbahaya akibatnya begini," tegasnya.


(feb/dru)