Pedagang Bakso Menjerit Harga Daging Sapi Masih Tinggi

Jakarta - Harga daging sapi yang melonjak tinggi berdampak bagi banyak kalangan termasuk para pedagang bakso. Mereka berteriak soal kondisi harga daging sapi yang tak kunjung turun.

Ketua Harian Induk Koperasi Bakso Indonesia Ervan Setiawan mengatakan selama menjadi anggota dari koperasi pedagang bakso, ia telah mengalami 3 kali kenaikan harga daging sapi. Kenyataanya harga daging tak pernah turun namun malah terus melambung.


"Saya sudah mengalami kenaikan harga daging 3 kali. Mulai dari yang Rp 60 ribu. Sekarang Rp 87-90 ribu, itu harga langganan, nggak tahu harga yang lain berapa," ungkap Ervan di acara Diskusi Panel Darurat Pangan Jelang Lebaran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (25/7/2013).


Selama harga daging ini terus melambung, Ervan merasa banyak dihadapkan pada kesulitan-kesulitan. Selain daya beli masyarakat yang menurun, pasokan daging sapi pun terkadang sulit didapat.


"Kesulitan kita sampai sekarang sangat banyak. Apalagi kalau daging itu tidak ada, banyak yang akan gulung tikar, dan pulang kampung. Secara faktual itu saya lihat sendiri," katanya.


Selain itu, mahalnya harga daging dan daya beli yang menurun, para pedagang bakso pun tidak bisa membeli bahan baku dengan cara dicicil apalagi berhutang. "Mungkin hampir semua pedagang bakso itu tidak ada yang ngebon (utang). Semua beli cash, karena itu perputaran (uang) kita terus (berjalan)," tegasnya.


Ia meminta pemerintah, untuk segera menuntaskan permasalahan yang cenderung berlarut-larut. Yang terpenting baginya adalah terjaganya pasokan agar usahanya terus berjalan.


"Kita harapkan, pemerintah supply ke kita itu selalu ada lah buat kita. Kondisi sekarang yang kita alami itu, supplynya nggak ada, begitu ada mahal," tutupnya.


(zul/hen)