Ini Penyebab Kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok Versi Pengusaha

Jakarta - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) mengungkapkan penyebab kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok dan di jalan akses menuju pelabuhan ini. Kemacetan dipicu oleh penumpukan jalur kontainer di jalur timur Pelabuhan Tanjung Priok.

"Ada 3 jalur yang menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yaitu jalur barat, tengah, dan timur. Jalur timur ini kontribusinya 70% kontainer keluar masuk yang akan menuju ke daerah Bekasi, Cakung, dan daerah lainnya. Di sana juga ada 90% garasi truk terutama di Cakung dan Marunda artinya beban selama ini ada di jalur timur," ungkap Ketua Umum Angsuspel Gemilang Tarigan saat berdiskusi dengan media, di Perkantoran Megah Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (25/7/2013).


Kemudian, sisa penyebab kemacetan lalu lintas ini adalah distribusi kontainer melalui jalur barat dan jalur tengah. "Jalur Barat yang melalui Ancol hanya 20% dan jalur tengah hanya 10% yang menuju ke Cawang," imbuhanya.


Sementara itu, dari 7 lajur yang berada di jalur timur Pelabuhan Tanjung Priok, saat ini hanya tersisa 4 jalur. Keempat jalur yang tersisa saat ini kondisinya sangat buruk dan berpengaruh kepada arus lalu lintas barang.


"Jalur timur dulunya ada 7 lajur, sekarang tersisa hanya 4 dan kondisinya sangat buruk serta banyak lubang. Akibatnya terjadi pengurangan kecepatan kendaraan hanya 0-10 km/jam sehingga perlu waktu 3 jam dari Priok ke Cakung," imbuhnya.


Namun cara lain seperti memindahkan arus lalu lintas ke jalur tengah juga sia-sia. Hal ini karena kondisi jalur tengah juga mengalami kemacetan yang parah. Sehingga kondisi Priok saat ini sudah stag dan tidak layak menerima kontainer dari luar Pelabuhan.


"Jalur tengah juga macet ini sudah saya usulkan ke manajemen rekayasa lalu lintas. Jadi saat ini Pelabuhan Priok sudah tidak layak penambahaan kapasitas kontainer di Priok. Stagnan di Priok sekarang. Masa truk masuk pelabuhan jam 5 sore keluar jam 8 pagi," cetusnya.


(wij/dnl)