Emas Menggiurkan Dalam Jangka Panjang

Jakarta -

Di tengah menurunnya harga emas, mimpi para investor akan terbang ke masa-masa indah bulan September dua tahun lalu. Saat itu harga emas menjulang sampai mencapai US$ 1.900 per troy ons. Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang mencapai Rp 570 ribu per gram.


Pada pertengahan tahun ini, para 'petani' emas sempat cemas ketika harga emas meniti jalan menurun. Di dunia internasional harga fluktuatif di kisaran US$ 1.200-US$ 1.300 per troy ons, sementara di Indonesia, harganya antara Rp 490-510 ribu.


Beberapa hari terakhir, harga emas naik turun. “Harga emas memang bergantung pasar dunia dan nilai tukar. Ini dipengaruhi oleh situasi ekonomi global,” kata Tedy Badrujaman, Corporate Secretary Antam.


Contohnya, tren harga yang membaik hari-hari ini dipicu sinyal dari bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed) yang akan melanjutkan program stimulus hingga angka pengangguran bisa ditekan di level enam persen. Sebelumnya, keinginan The Fed untuk menghentikan stimulus memberi sentimen negatif bagi harga emas.


Tedy meyakini bahwa emas masih akan menjadi pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat. Dengan tingkat permintaan yang masih cukup tinggi sebagai safe haven (instrumen investasi yang aman) karena gejolak pasar finansial global, maka harga emas masih akan cukup baik. Namun keuntungan akan lebih optimal jika berinvestasi dalam jangka panjang.



Oleh karena itu, Tedy mengaku tidak khawatir ketika harga emas turun. “Justru ketika harga turun, waktunya untuk berinvestasi,” ujarnya.


Penjualan emas memang salah satu penopang kinerja Antam. Pada kuartal I 2013, Antam membukukan penjualan emas senilai Rp 1,55 triliun atau 46,5 persen dari total penjualan bersih. Antam berencana meningkatkan pasokan emas melalui hasil eksplorasi di tambang yang sudah ada maupun lokasi baru. Hingga Mei 2013, Antam berhasil menjual 5,15 ton emas selama periode Januari-Mei 2013 atau 68 persen dari target tahun ini.


PT Pegadaian juga mencatatkan kinerja yang baik dalam bisnis emas. Penurunan harga emas beberapa waktu lalu membuat kinerja Pegadaian cukup mengkilat. Suwhono, Direktur Utama Pegadaian mengatakan pada enam bulan pertama 2013 nilai pendapatan dari emas (penjualan dan gadai) mencapai sekitar Rp 970 miliar. “Tahun lalu, sampai Desember sekitar Rp 1 triliun,” ujarnya.


Peningkatan pendapatan emas, lanjut Suwhono, disebabkan turunnya harga si logam mulia. Meski begitu, dia berharap ke depan harga emas tidak lagi dalam tren turun karena bisa mempengaruhi pendapatan Pegadaian. Tahun ini, pegadaian menargetkan pendapatan Rp 1,5-2 triliun dari emas. “Kalau harga emas turun, kami akan push supaya target tetap terpenuhi,” tegas Suwhono.


(DES/DES)